Rabu, 29 Jun 2011

Peristiwa Isra dan Mi'raj

Assalamualaikum pembuka bicara.. Hari ini 29 Jun 2011 bersamaa 27 Rejab 1432 merupakan hari Isra dan Mi'raj. Aku pinjam post-post yang aku baca dalam internet mengenai peristiwa ni. Semoga hikmah disebalik peristiwa ini memberikan kita keinsafan.. Jadi.. sama-sama lah kita baca article yg aku pinjam and tampal kat sini..

Hikmah disebalik :Peristiwa Isra dan Mi’raj

Peristiwa Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad s.a.w. yang menurut catatan sejarah terjadi pada tanggal 27 Rejab tahun kesebelas dari masa kenabian beliau, merupakan peristiwa penting yang selalu dirayakan setiap tahun oleh seluruh umat Islam.

Dikatakan penting kerana peristiwa bersejarah tersebut merupakan sebuah peristiwa luar biasa, sebuah mukjizat dari Allah S.W.T bagi Nabi Muhammad s.a.w. yang tidak pernah dilakukan oleh rasul dan nabi sebelumnya. Hanya Nabi Muhammad s.a.w. sajalah yang diberikan anugerah dan kehormatan oleh Allah S.W.T untuk melakukannya sebagai petanda betapa tingginya penghargaan Allah S.W.T kepada Nabi Muhammad s.a.w.

Dalam perjalanan Isra’ mahupun Mikraj seperti tecantum dalam buku ‘Muhammad Beraudiensi dengan Tuhan karya Moch. Abdai Rathomy (1983: 53), Nabi Muhammad didampingi Malaikat Jibril dan Mikail menunggang seekor haiwan yang disebut ‘Buraq’. Beberapa peristiwa yang terjadi selama Isra’ berlangsung memberikan hikmah dan pelajaran yang sangat mendalam bagi Nabi Muhammad s.a.w. serta menjadi cermin bagi umat yang menjadi pengikutnya.

1. Nabi memperoleh pelajaran tentang keadaan masa lalu dan masa yang akan datang yakni saat Jibril menyuruh beliau melakukan solat di Kota Thaibah (Madinah) dimana kelak Nabi akan berhijrah ke kota ini, di Thur Saina (Bukit Thursina), tempat Allah berfirman kepada Nabi Musa, serta di Bethelehem, tempat lahirnya Nabi Isa putera Maryam (Mary).

2. Jibril juga mengajari Nabi bagaimana menghadapi Ifrit dari golongan jin yang mengganggunya dengan memberinya sebuah doa yang harus dibaca Nabi.

3. Mengambil hikmah dari perjuangan seorang Muslimah sejati Siti Masyitoh dalam berjihad mempertahankan keyakinannya akan keesaan Allah.

4. Mendapat pelajaran bagaimana akibatnya bagi orang-orang yang enggan solat, enggan berzakat, pemakan riba dan suka berbuat zina. Pengganggu jalan umum, pemimpin yang suka menumpuk-numpuk jabatan dan suka menjelek-jelekan orang lain.

5. Gambaran umat yang terjebaknya dalam kemewahan dunia, perumpamaan umur dunia yang sudah tua, tamsil bermacam-macam minuman yang boleh dan tidak boleh (haram) diminum umat Nabi serta adanya pengakuan para nabi akan keberadaan Nabi Muhammad s.a.w. sebagai pemimpin utama.

Dalam perjalanan Mikraj banyak pula hal yang dialami oleh Nabi Muhammad s.a.w. Namun yang paling penting adalah baginda mendapat keringanan solat fardu dari lima puluh kali menjadi lima kali sehari semalam, sebuah kewajiban yang harus dikerjakan umatnya sampai kelak akhir zaman.

Isra' adalah perjalanan Nabi Muhammad saw. dari masjid Al Haram yang terletak di kota Makkah ke masjid Al Aqsha yang terletak di Palestine. Sedang mi'raj adalah perjalanan Nabi Muhammad saw. dari masjid Al Aqsha yang terletak di planet bumi menuju Mustawan, melalui tujuh planet atau dengan kata lain, mi'raj adalah perjalanan inter planet. Jadi "isra'" dan "mi'raj" adalah dua peristiwa yang disebutkan oleh Al Qur'an dalam dua surat yang berbeda. Isra' disebutkan dalam surat Isra' ayat 1:

بِسْــمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ .
سُبْحَانَ الَّذِيْ أَسْـرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِنَ الْمَسْــجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْـجِدِ الأَقْصى الَّــذِيْ بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
.

"Dengan nama Allah Yang Maha Luas belas-Nya lagi Maha Kekal kecitaan-Nya. Maha Suci Dzat yang telah menjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada waktu sebagian dari malam hari dari masjid Al Haram ke masjid Al Aqsha yang telah Kami beri berkah sekelilingnya agar Kami dapat menunjukkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Dzat Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat".

Peristiwa mi'raj disebutkan dalam surat An Najmu ayat 13 - 18:

وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى. عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى. عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى. إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى. مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى. لَقَدْ رَأَى مِنْ آيَاتِ رَبِّــــــهِ الْكُبْرَى .

"Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain. (Yaitu) di Sidratil Muhtaha. Di dekatnya ada sorga tempat tinggal. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar".

Hal ini memberi pengajaran kepada kita, bahwa manusia selaku makhluk harus mengadakan hubungan atau komunikasi yang baik dengan sesama makhluk Allah di muka bumi; sedang sebagai hamba Allah, manusia wajib melakukan hubungan yang baik dengan Allah swt. yang telah menciptakannya dan telah menganugerahinya berbagai macam keni'matan yang diperlukannya selama hidupnya di dunia. Hubungan baik dengan sesama makhluk dan dengan Sang Pencipta akan membawa ketenangan dan ketenteraman jiwa yang menjadi faktor penentu bagi kebahagiaan hidup yang sejati, baik di dunia maupun di akhirat.



0 ulasan:

Catat Ulasan

Template by:

Free Blog Templates